BERBAGAI FORMASI BATUAN DI MANGGARAI BAGIAN SELATAN
By Aris Faiz S.Pd
Salah satu keistimewaan manggarai
flores secara geologi adalah banyaknya singkapan batuan yang terlihat cukup
jelas. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan jalan yang berkelok – kelok
memerlukan pengeprasan bukit yang berada merata di manggarai. Daerah manggarai selatan meliputi kecamatan
Satarmese dan Satarmese Barat. Topografinya cukup kasar yang terdir dari
pegunungan pocolikang dan ranaka sampai ke daerah pesisir selatan. Daerah
dataran aluvial hanya terdapat di Iteng dan narang.
Peta Satarmese Barat
Singkapan batuan tersebut
menunjukkan lapisan lapisan batuan yang bermacam – macam. Dari batuan beku basal
, andesit dan granit sampai lapisan batuan sedimen konglomerat dan gamping
kapur.
Batuan Beku adalah batuan yang
berasal dari magma yang mengalami pendinginan. Secara tektonik, P. Flores terbentuk pada masa Kenozoikum, batuan yang
mendasarinya terdiri dari satuan batuan
gunungapi kalk alkali dari Busur Banda
yang masih aktif hingga sekarang.
Batuan-batuan tersebut terdiri
dari lava andesit hingga basal dan
breksi, yang berselingan dengan dengan
batupasir tufaan dan tufa pasiran dari
Formasi Kiro yang menjemari dengan satuan
Batuan Gunungapi Tua dan berumur Miosen
Bawah yang merupakan batuan tertua di P.
Flores.
Satuan batuan tersebut ditutupi
oleh batuan sedimen dan batuan gunungapi
yang berumur Miosen Tengah hingga Miosen
Atas yang terdiri dari lava dasit,
breksi, abu gunungapi dan tufa yang
berselingan dengan batupasir, napal,
batugamping. Batuan tersebut di beberapa
tempat tertentu secara setempat
diterobos oleh batuan tonalit, dasit,
diorit, andesit dan trakit (Geologi Survey Indonesia, 1974). Secara tidak selaras
pada beberapa tempat batuan tersebut
ditutupi oleh breksi, lava dan tufa yang
berumur Plio – Plistosen, kemudian
ditutupi juga oleh hasil kegiatan
gunungapi Holosen yang terdiri dari
endapan lahar, lapilli dan bom gunungapi.
A. Batuan
Sedimen konglomerat
Konglomerat adalah batuan
sedimen klastika yang terdiri dari kumpulan dari batu-batuan guling (fragmen
batuan yang telah menjadi bulat) yang kemudian terikat menjadi satu /
tersementasi oleh SiO2 atau CaCO3. Batuan konglomerat telah terbawa
jauh dari sumbernya (mengalami penggelindingan saat transportasi oleh aliran
air). Hampir sebagian besar daerah
selatan Manggarai terdiri dari lapisan batuan ini. Seperti di Wae mese dan Wae
Maras sampai Borik.
B Lapisan
Batuan Basal
Basalt : batuan hitam yang
berstruktur mikro kristalin. Di dalam batuan ini terdiri dari kristal-kristal
halus dari augit, plagioklas dan olivin. Batuan basal
secara jelas tersebar secara tidak merata atau dibeberapa tempat saja. Misal di
pantai keka rejo dan borik
c. Lapisan batuan Andesit
Andesit : batuan ini
berstruktur porfirit, massa dasarnya bersifat poreous. Warnanya abu-abu atau
coklat. Fenokrisnya terdiri atas kristal-kristal plagioklas, hornblenda atau
augit
D Lapisan batuan gamping
Batu gamping (Limestone) : macam-macam batu gamping
(kapur) dapat dijelaskan sebagai berikut :
-
Limestone : batu kapur yang utama terdiri dari
kalsit (CaCO3) yang berbentuk kristal, yang menunjukkan bahwa asalnya
dari pengendapan kimia, dan reaksinya adalah : Ca H2 C2 O6 ----à CaCO3 + CO2 + H2O atau Ca (HCO3)2 ----à CaCO3 + CO2 + H2O
-
Chalk : batuan kapur yang terdiri atas
fragmen-fragmen binatang berkerangka kapur dan tumbuh-tumbuhan
Lapisan Batuan Konglomerat wae maras
Singkapan Batuan di sungai Wae Mese
Lapisan Batuan Konglomerat dan lapisan sedimen pasir
Lapisan Batuan Basal di Wae Wuang
Lapisan Batuan Gamping Merah di Pegunungan Lusang
Lapisan Batuan andesit pocoroko wae rebo
Pantai Berbatu Basal
Batuan Gamping di sumber panas bumi Ulumbu
Batuan Andesit di waerebo
Penambangan Pasir di pantai wae maras
Deskripsi di atas hanya sebagian kecil dari lapisan batuan
yang ada di Manggarai, Flores, NTT.
Masih banyak kekayaan geologi flores yang menarik untuk dijelajahi.