Selasa, 04 Februari 2014

BERBAGAI FORMASI BATUAN DI MANGGARAI BAGIAN SELATAN 
By  Aris Faiz S.Pd

Salah satu keistimewaan manggarai flores secara geologi adalah banyaknya singkapan batuan yang terlihat cukup jelas. Hal ini dikarenakan dalam pembuatan jalan yang berkelok – kelok memerlukan pengeprasan bukit yang berada merata di manggarai.  Daerah manggarai selatan meliputi kecamatan Satarmese dan Satarmese Barat. Topografinya cukup kasar yang terdir dari pegunungan pocolikang dan ranaka sampai ke daerah pesisir selatan. Daerah dataran aluvial hanya terdapat di Iteng dan narang.

Peta Satarmese Barat
Singkapan batuan tersebut menunjukkan lapisan lapisan batuan yang bermacam – macam. Dari batuan beku basal , andesit dan granit sampai lapisan batuan sedimen konglomerat dan gamping kapur.
Batuan Beku adalah batuan yang berasal dari magma yang mengalami pendinginan.  Secara tektonik, P. Flores terbentuk pada  masa Kenozoikum, batuan yang mendasarinya  terdiri dari satuan batuan gunungapi kalk  alkali dari Busur Banda yang masih aktif  hingga sekarang.
Batuan-batuan tersebut terdiri dari lava  andesit hingga basal dan breksi, yang  berselingan dengan dengan batupasir tufaan  dan tufa pasiran dari Formasi Kiro yang  menjemari dengan satuan Batuan Gunungapi  Tua dan berumur Miosen Bawah yang  merupakan batuan tertua di P. Flores.
Satuan batuan tersebut ditutupi oleh  batuan sedimen dan batuan gunungapi yang  berumur Miosen Tengah hingga Miosen Atas  yang terdiri dari lava dasit, breksi, abu  gunungapi dan tufa yang berselingan dengan  batupasir, napal, batugamping. Batuan  tersebut di beberapa tempat tertentu secara  setempat diterobos oleh batuan tonalit, dasit,  diorit, andesit dan trakit (Geologi Survey  Indonesia, 1974). Secara tidak selaras pada  beberapa tempat batuan tersebut ditutupi oleh  breksi, lava dan tufa yang berumur Plio –  Plistosen, kemudian ditutupi juga oleh hasil  kegiatan gunungapi Holosen yang terdiri dari  endapan lahar, lapilli dan bom gunungapi.
A.      Batuan Sedimen konglomerat
Konglomerat adalah batuan sedimen klastika yang terdiri dari kumpulan dari batu-batuan guling (fragmen batuan yang telah menjadi bulat) yang kemudian terikat menjadi satu / tersementasi oleh SiO2 atau CaCO3. Batuan konglomerat telah terbawa jauh dari sumbernya (mengalami penggelindingan saat transportasi oleh aliran air). Hampir sebagian besar daerah selatan Manggarai terdiri dari lapisan batuan ini. Seperti di Wae mese dan Wae Maras sampai Borik.
B      Lapisan Batuan Basal
Basalt : batuan hitam yang berstruktur mikro kristalin. Di dalam batuan ini terdiri dari kristal-kristal halus dari augit, plagioklas dan olivin. Batuan basal secara jelas tersebar secara tidak merata atau dibeberapa tempat saja. Misal di pantai keka rejo dan borik
c.      Lapisan batuan Andesit
Andesit : batuan ini berstruktur porfirit, massa dasarnya bersifat poreous. Warnanya abu-abu atau coklat. Fenokrisnya terdiri atas kristal-kristal plagioklas, hornblenda atau augit
D     Lapisan batuan gamping
      Batu gamping (Limestone) : macam-macam batu gamping (kapur) dapat dijelaskan sebagai berikut :
-          Limestone : batu kapur yang utama terdiri dari kalsit (CaCO3) yang berbentuk kristal, yang menunjukkan bahwa asalnya dari pengendapan kimia, dan reaksinya adalah : Ca H2 C2 O6 ----à CaCO3 + CO2 + H2O  atau Ca (HCO3)2 ----à CaCO3 + CO2 + H2O
-         Chalk : batuan kapur yang terdiri atas fragmen-fragmen binatang berkerangka kapur dan tumbuh-tumbuhan
Lapisan Batuan Konglomerat wae maras
Singkapan Batuan di sungai Wae Mese


Lapisan Batuan Konglomerat dan lapisan sedimen pasir

 Lapisan Batuan Basal di Wae Wuang
 Lapisan Batuan Gamping Merah di Pegunungan Lusang
 Lapisan Batuan andesit pocoroko wae rebo
 Pantai Berbatu Basal
Batuan Gamping di sumber panas bumi Ulumbu
 Batuan Andesit di waerebo
Penambangan Pasir di pantai wae maras

Deskripsi di atas hanya sebagian kecil dari lapisan batuan yang ada di Manggarai, Flores, NTT.  Masih banyak kekayaan geologi flores yang menarik untuk dijelajahi.